Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RIP: Cara Kerja, Keuntungan, Karakter dan Konfigurasi

Routing Information Protocol (RIP)

Tentang Routing Information Protocol (RIP)

WEB TKJ - Pada proses routing jaringan terdapat sebuah Routing Information Protocol atau yang dikenal sebagai RIP. Routing Information Protocol (RIP) adalah dinamik routing protokol yang sudah cukup tua. RIP menyediakan routing yang konsisten dan Penyampaian informasi diantara mesin - mesin pada Local Area Network.

RIP (Routing Information Protocol) merupakan Interior Gateway Protocol yang didefinisikan dalam RFC ( Request For Comments ) 1058. Di ciptakan sekitar tahun 1970, pada mulanya RIP adalah program routed UNIX daemon, yang mana didesain di U.C Barkeley. RIP menjadi populer bukan karena kehandalannya, tapi mungkin dikarenakan U.C Barkeley mendistribusikannya bersama dengan sistem 4. BSD UNIX mereka yang populer. Karena itu kemudian banyak situs internet mengadopsi dan memakai RIP tanpa mempertimbangkan kehandalan dan keterbatasannya. Sekali diimplementasikan dan berjalan, RIP menjadi basis untuk lokal routing.

Daftar Isi

Cara Kerja RIP

Routing Information Protocol (RIP): Cara Kerja, Keunggulan dan Kekurangannya
gambar mode router RIP

Cara kerja RIP berdasarkan Distance Vector Routing Protocol, yang berarti akan mempergunakan pendekatan berapa banyak hop (lompatan) router yang akan ditempuh untuk mencapai suatu network. Metrik hop count adalah jumlah router yang harus dilalui oleh paket data untuk mencapai tujuan, dan yang akan dipilih adalah hop terpendek.
  • Routing Information Protocol (RIP)  menginformasikan status network yang dipegang secara langsung kepada router tetangganya.
  • RIP mem-broadcast seluruh update routing tabelnya secara periodik ( defaultnya setiap 30 detik ), dalam mencapai network tujuannya RIP mencatat setiap network ( router ) yang dilalui sebagai hop.
  • RIP dikenal juga sebagai distance-vector routing algorithm yang berarti menggunakan distance ( jarak ) sebagai cost ( digunakan dalam metric routing protocol untuk menentukan jalur terbaik menuju network tujuan ) dan vector ( arah ) untuk mencapai network tujuan.
  • Vector hanya menunjukkan arah pada router yang ” bertetangga”, tidak seluruh jalur network yang ada 

Karakteristik dari RIP

  • Distance vector routing protocol
  • Hop count sebagi metric untuk memilih rute
  • Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
  • Secara default routing update 30 detik sekali
  • RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update
  • RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah RIP zebra secara default mempergunakan versi 2, sedangkan Cisco versi 1.

Keunggulan dan Kekurangan Protokol RIP

  1. Sederhana: RIP relatif mudah dipahami dan diimplementasikan, membuatnya cocok untuk jaringan kecil hingga menengah.
  2. Kompatibilitas: RIP kompatibel dengan berbagai perangkat dan sistem operasi jaringan.
  3. Konvergensi Cepat: RIP memiliki waktu konvergensi yang relatif cepat, artinya perubahan topologi jaringan dapat dideteksi dan disebarluaskan dengan cepat ke router lain dalam jaringan.
RIP akan bekerja baik hanya pada network berskala kecil, stabil dan berkecepatan tinggi. Karena metric yang dipakai hanya mengandalkan jarak, jarak terpendeklah yang akan dipakai sebagai jalur route, tidak ada parameter lain seperti speed link ataupun delay dari interface suatu perangkat ( router ).

RIP akan memilih route dengan jarak ke tujuannya adalah 3 hop dengan kecepatan 56Kbps daripada route dengan jarak ke tujuannya adalah 4 hop dengan kecepatan 512Kbps.

Selain itu, karena RIP mem-broadcast seluruh routing tabelnya secara periodik hanya kepada network yang “bertetangga” langsung, ini menyebabkan lambatnya informasi routing tabel yang telah diupdate sampai kepada network yang tidak bertetangga langsung ( network yang sudah melalui banyak hop ) sehingga nilainya sudah tidak lagi valid.

Karena dinilai lambat dalam pengumpulan informasi update routing tabel dalam topologi jaringan (Network Convergence), hop dalam RIP dibatasi hanya sampai 15, selain itu RIP juga sangat rawan akan terjadinya routing loop.

Untuk menangani kekurangannya, maka RIP memberlakukan hal - hal berikut :
  1. Route Poisoning : Digunakan untuk mengindikasikan pada router - router lain ( “tanda diracuni” ) bahwa sebuah router sudah tidak terjangkau ( lebih dari 15 hop ) dan harus dihapus dari routing tabel mereka.
  2. Split Horizon : Interface router tidak akan mengirimkan informasi update routing tabel kepada interface router yang telah mengirimkan update routing tabel yang sama. Artinya, tidak beguna memberikan informasi kepada pemberi informasi.
  3. Hold Down Timer : Metode yang digunakan untuk mengantisipasi keadaan network yang tidak stabil, yang disebabkan oleh penyebaran informasi update routing tabel yang belum tentu kevalidan nilainya. Dengan kata lain, hold down akan menjaga sebuah router dalam mengumumkan perubahan routing tabelnya sampai kondisi network stabil dan sebuah interface benar - benar sudah mendapatkan route terbaik. Untuk menunggu keadaan network stabil, dibutuhkan parameter waktu yang bisa di-set.Ketika router mendeteksi perubahan network, hold down timer dimulai, router akan menunggu kestabilan network berdasarkan hold down timer yang telah ditentukan. Ketika waktu yang ditentukan telah habis, router baru menginformasikan update routing tabelnya.
RIP tidak bisa membaca subnet dalam pengalamatannya, RIP hanya bisa membaca Classfull address, artinya dia hanya mengerti pengalamatan berdasarkan kelas address dengan subnetmask default.
  • Kelas A ( 0 - 126 ) subnet mask 255.0.0.0
  • KelasB ( 128 - 191 ) subnet mask 255.255.0.0
  • Kelas C ( 192 - 223 ) subnet mask 255.255.255.0
RIP tidak dilengkapi perbekalan untuk bertukar informasi subnet antar router, network kita dan network tujuan sebaiknya memliki subnet mask yang sama agar RIP dapat mengirimkan paket IP di seluruh network kita, jika tidak RIP akan kesulitan untuk menentukan yang mana alamat network dan yang mana alamat host karena RIP tidak mampu secara dinamis mengupdate atau merubah subnet mask.

Cara Konfigurasi RIP

Sama halnya dengan zebra, daemon rip dapat dikonfigur lewat 2 cara.

Konfigurasi 
daemon dengan 2 cara :

1. edit langsung pada file ripd.conf

root@opera zebra# vi ripd.conf
root@opera zebra# service ripd restart

2. melalui remote vty telnet ke port 2602

root@opera zebra# telnet 127.0.0.1 2602
Hello, this is zebra (version 0.94).
Copyright 1996-2002 Kunihiro Ishiguro.

Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP) sangat sederhana, secara umum hanya membutuhkan 3 entri dalam running configurasi.
Masukkan network mempunyai router tetangga RIP dan network yang akan disebarkan ke router tetangga.

ripd(config)# router rip
ripd(config-router)# network 192.168.1.0/24
ripd(config-router)# network 10.1.1.0/24
ripd(config-router)# ^z
ripd#

Untuk memeriksa status Routing Information Protocol (RIP)

ripd# show ip protocols
Routing Protocol is "rip"
Sending updates every 30 seconds with +/-50%, next due in 7 seconds
Timeout after 180 seconds, garbage collect after 120 seconds
Outgoing update filter list for all interface is not set
Incoming update filter list for all interface is not set
Default redistribution metric is 1

Redistributing:
Default version control: send version 2, receive version 2
Interface Send Recv Key-chain

Routing for Networks:
10.1.1.0/24
192.168.1.0/24
Routing Information Sources:

Gateway BadPackets BadRoutes Distance Last Update
Distance: (default is 120)

Untuk melihat routing yang didapat dari RIP tetangga.

ripd# show ip rip
Codes: R - RIP, C - connected, O - OSPF, B - BGP
(n) - normal, (s) - static, (d) - default, (r) - redistribute,
(i) - interface

Network Next Hop Metric From Time

Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi kedalam file.

ripd# write memory
Configuration saved to /etc/zebra/ripd.conf

Verifikasi Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP)

Setelah mengkonfigurasi RIP, kita perlu memverifikasinya. Berikut adalah beberapa perintah verifikasi yang berguna:
  • show ip protocols Menampilkan informasi tentang protokol routing yang diaktifkan, termasuk RIP.
  • show ip route Menampilkan tabel routing yang diperoleh dari RIP.
  • debug ip rip Mengaktifkan debug untuk RIP, yang akan menampilkan informasi debug tentang pengiriman dan penerimaan paket RIP.

Penutup

Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing berbasis vektor jarak yang digunakan dalam jaringan komputer. RIP memiliki keuntungan dalam hal kesederhanaan, kompatibilitas, dan konvergensi cepat. Namun, RIP memiliki batasan dalam hal skalabilitas dan waktu konvergensi dalam jaringan yang besar atau kompleks.

Artikel ini telah memberikan gambaran tentang Routing Information Protocol (RIP) dan langkah-langkah dasar untuk mengkonfigurasinya dalam jaringan komputer. Dengan mengikuti petunjuk ini, Anda dapat memulai dengan RIP dan membangun jaringan yang efektif. Dengan memahami cara kerja RIP dan melakukan konfigurasi yang tepat, kita dapat membangun jaringan yang efisien dan andal menggunakan protokol RIP.
Admin
Admin Terimakasih Atas Kunjungan Anda.

Posting Komentar untuk "RIP: Cara Kerja, Keuntungan, Karakter dan Konfigurasi"