Linux Suse: Contoh Lengkap Bash Command Suse
Panduan Lengkap Linux Suse
Instalasi Linux Suse
WEB TKJ - Proses instalasi Linux dari Sistem Operasi Linux distribusi SuSE relatif mudah, tetapi membutuhkan sedikit pengetahuan teknis seputar perangkat keras yang terpasang dalam komputer Anda. Untuk itu, sebelum melakukan proses instalasi, ada baiknya Anda mencatat semua setting perangkat keras dalam komputer Anda, khususnya kartu VGA. Hal ini akan memperkecil resiko kegagalan dan mempermudah konfigurasi perangkat keras saat instalasi.Kebutuhan Sistem
Linux SuSE 6.3 dengan sistem X Window terpasang, membutuhkan prosesor (minimal) 486DX dengan RAM 32MB, dan ruang harddisk 600MB, lengkap dengan mouse dan kartu VGA yang bisa menampilkan warna minimal 256 warna.Menginstall Linux tanpa X Window memang akan meminimalkan kebutuhan sistem, tetapi hal ini tidak disarankan karena Anda hanya bisa bekerja dalam modus teks.
Untuk mouse, catatlah koneksi yang dipakainya--apakah mengunakan port komunikasi (COM1 atau COM2) atau port lainnya. Lalu tutuplah Device Manager jika Anda telah selesai.
SuSE 6.3 mendukung booting dari CD-ROM. Jadi jika komputer Anda bisa melakukan booting dari CD-ROM secara langsung, Anda tidak perlu menyiapkan disket startup. Namun jika komputer Anda hanya bisa melakukan booting dari disket atau harddisk, Anda harus menyiapkan disket startup Windows (untuk para pengguna Windows 95, pastikan bahwa dalam disket startup Anda sudah terdapat driver CD-ROM). Jangan lupa untuk membackup semua data penting Anda untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk mengetahui apakah komputer Anda bisa membooting dari CD-ROM atau tidak, lakukan langkah berikut. Pertama, restartlah komputer Anda. Lalu tekan tombol Del atau tombol lain yang sesuai saat komputer Anda melakukan pemeriksaan memori untuk masuk ke menu Setup BIOS.
Persiapan Sebelum Instalasi
Untuk mencatat setting perangkat keras dalam komputer Anda, pertama-tama klik kananlah icon My Computer dan pilih Properties. Lalu pilih lembar Device Manager. Setelah itu, pilih setiap peranti yang Anda ingin catat settingnya, utamanya setting mouse, kartu VGA, dan monitor Anda.Untuk mouse, catatlah koneksi yang dipakainya--apakah mengunakan port komunikasi (COM1 atau COM2) atau port lainnya. Lalu tutuplah Device Manager jika Anda telah selesai.
SuSE 6.3 mendukung booting dari CD-ROM. Jadi jika komputer Anda bisa melakukan booting dari CD-ROM secara langsung, Anda tidak perlu menyiapkan disket startup. Namun jika komputer Anda hanya bisa melakukan booting dari disket atau harddisk, Anda harus menyiapkan disket startup Windows (untuk para pengguna Windows 95, pastikan bahwa dalam disket startup Anda sudah terdapat driver CD-ROM). Jangan lupa untuk membackup semua data penting Anda untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk mengetahui apakah komputer Anda bisa membooting dari CD-ROM atau tidak, lakukan langkah berikut. Pertama, restartlah komputer Anda. Lalu tekan tombol Del atau tombol lain yang sesuai saat komputer Anda melakukan pemeriksaan memori untuk masuk ke menu Setup BIOS.
Umumnya, Anda bisa memilih menu BIOS Feature Setup, lalu memilih pilihan Boot Sequence. Dengan tombol Page Up atau Page Down, ubah-ubahlah konfigurasi yang ada sampai pilihan CD-ROM ditampilkan pada bagian paling depan. Anda bisa menyimpan konfigurasi ini dan meneruskan proses instalasi dengan memasukkan CD SuSE ke dalam CDROM.
Namun jika pilihan Boot Sequence tidak menampilkan CD-ROM, berarti komputer Anda harus menggunakan disket boot untuk meneruskan instalasi. Untuk itu, pilihlah A sebagai tempat booting sistem. Lalu simpan konfigurasi tersebut dan restartlah.
Melakukan Booting dari CDROM
Jika komputer Anda mampu memboot sistem dari CD-ROM, masukkan CD SuSE ke dalam CD-ROM drive dan tunggulah beberapa saat sampai YaST2 (Yet another Setup Tool version 2) muncul pada layar. Selanjutnya, dengan menggunakan mouse (atau kombinasi tombol Alt=Tab dengan tombol anak panah), pilihlah Indonesia untuk kolom Sprache (bahasa).Setelah itu, pilih English (US) untuk kolom Tastaturlayout (layout keyboard). Kemudian, pilih Asian/Jakarta (atau tempat lain yang sesuai dengan letak geografis Anda) untuk pilihan Zeitzone (Zona waktu). Lalu klik Weiter. Setelah itu, pada menu berikutnya, pilih metode instalasi yang diinginkan. Jika Anda ragu-ragu atau tidak tahu apa yang harus dipilih, lihatlah keterangan yang tampil pada kolom sebelah kiri.
Setelah Anda memilih salah satu metode instalasi, ikuti instruksi-instruksi lainnya yang muncul pada layar. Tunggulah beberapa waktu sampai YaST 2 selesai menginstalasi Linux SuSE 6.3 pada komputer Anda. Klik OK saat Anda diminta merestart komputer Anda.
Melakukan Booting dari Disket
Jika komputer Anda tidak mendukung proses booting dari CD-ROM, lakukan booting dari disket. Masukkan disket startup Anda. Setelah itu tunggulah beberapa saat sampai komputer Anda menampilkan tanda prompt. Lalu gantilah drive yang aktif ke CD-ROM drive Anda (biasanya D:), dan ketikkan setup.Tunggu beberapa saat sampai program instalasi Linux menampilkan pilihan bahasa yang tersedia. Anda bisa memilih bahasa Indonesia atau bahasa lain yang Anda sukai, dan menekan Enter. Tekanlah Enter saat Anda melihat menu konfirmasi tempat CD-ROM berada. Setelah itu pilihlah Loadlin untuk membooting Linux.
Pada pilihan berikutnya, tekan Enter sekali lalu pilihlah "CD" sebagai media instalasi. Pilihlah tipe kernel "i386" pada menu berikutnya dan tekan Enter dua kali. Untuk kebanyakan kasus, tekanlah Enter saat diminta untuk memasukkan parameter yang dibutuhkan. Lalu pilih "Tidak" saat ditanya apakah ingin menginstall versi demo. Kemudian tekan Enter sekali lagi, dan pilih "Muatkan Linux sekarang".
Setelah Anda memilih bahasa dengan bahasa Indonesia, pilihlah "US" untuk susunan keyboard. Kemudian pilih "Instalasi/Sistem dijalankan", dan tekan Enter. Tekan Enter sekali lagi, lalu pilih CD-ROM sebagai sumber instalasi. Selanjutnya, pilih "Install Linux dari awal". Pilihlah "Sedang mempartisi" untuk mempartisi harddisk Anda, lalu pada menu berikutnya pilih "Ya" jika Anda ingin mempartisi seluruh harddisk. Pada menu konfirmasi berikutnya, pilih "Seluruh harddisk" untuk mempartisi harddisk Anda secara otomatis (ingatlah bahwa semua data yang ada akan terhapus).
Pada pilihan berikutnya, tekan Enter sekali lalu pilihlah "CD" sebagai media instalasi. Pilihlah tipe kernel "i386" pada menu berikutnya dan tekan Enter dua kali. Untuk kebanyakan kasus, tekanlah Enter saat diminta untuk memasukkan parameter yang dibutuhkan. Lalu pilih "Tidak" saat ditanya apakah ingin menginstall versi demo. Kemudian tekan Enter sekali lagi, dan pilih "Muatkan Linux sekarang".
Setelah Anda memilih bahasa dengan bahasa Indonesia, pilihlah "US" untuk susunan keyboard. Kemudian pilih "Instalasi/Sistem dijalankan", dan tekan Enter. Tekan Enter sekali lagi, lalu pilih CD-ROM sebagai sumber instalasi. Selanjutnya, pilih "Install Linux dari awal". Pilihlah "Sedang mempartisi" untuk mempartisi harddisk Anda, lalu pada menu berikutnya pilih "Ya" jika Anda ingin mempartisi seluruh harddisk. Pada menu konfirmasi berikutnya, pilih "Seluruh harddisk" untuk mempartisi harddisk Anda secara otomatis (ingatlah bahwa semua data yang ada akan terhapus).
Setelah selesai tekan "Teruskan", dan tekan Enter untuk memboot filesystem. Lalu pilih "Memuatkan (load) konfigurasi" dan sorotlah instalasi yang sesuai dengan keinginan dan kapasitas harddisk Anda. Setelah itu pilih "Muatkan", lalu pilih "Memulai Instalasi". Tunggulah sampai YaST menjalankan proses instalasi. Setelah instalasi selesai pilih "Menu Utama", dan tekan Enter.
Selanjutnya pilihlah kernel yang sesuai dengan konfigurasi komputer Anda (Jika Anda tidak mempunyai perangkat SCSI, pilihlah pilihan "kernel with support for various EIDE controllers". Dalam menu berikutnya, pilih "Ya" saat ditanya tentang konfigurasi LILO (linux loader).
Selanjutnya pilihlah kernel yang sesuai dengan konfigurasi komputer Anda (Jika Anda tidak mempunyai perangkat SCSI, pilihlah pilihan "kernel with support for various EIDE controllers". Dalam menu berikutnya, pilih "Ya" saat ditanya tentang konfigurasi LILO (linux loader).
Pada pilihan "Instalasi LILO" , kosongkan pilihan "Menambahkan baris parameter hardware", lalu pilih "Master Boot Record" sebagai tempat untuk instalasi LILO. Kemudian sorotlah pilihan "Konfigurasi boot berikut pada saat ini tersedia", dan tekan F4. Ketikkan linux pada nama konfigurasi, dan pilih "Boot Linux" untuk sistem operasi.
Pilihan partisi kemudian akan secara otomatis menunjuk ke Linux. Pilih "Teruskan", dan tekan Enter. Setelah selesai mengkonfigurasi LILO, pilih "Teruskan".
Berikutnya akan tampil pilihan untuk mengkonfigurasi waktu lokal. Pilihlah "Asia/Jakarta" untuk WIB, "Asia/Ujungpandang" untuk WITA, atau "Asia/Jayapura" untuk WIT. Setelah itu, pilih "waktu lokal" dalam menu Hardware Clock. Kemudian, Anda akan diminta untuk memasukkan nama host, isikanlah dengan nama yang Anda inginkan, misalnya Suse.
Setelah itu masukkan nama domain (opsional). Pilih "hanya loopback" jika komputer Anda tidak terhubung ke jaringan, dan tekan Enter. Lalu akan muncul pilihan untuk mengisi password. Jika Anda tidak ingin mengisi password apa pun, tekan saja Enter dua kali.
Berikutnya akan tampil pilihan untuk mengkonfigurasi waktu lokal. Pilihlah "Asia/Jakarta" untuk WIB, "Asia/Ujungpandang" untuk WITA, atau "Asia/Jayapura" untuk WIT. Setelah itu, pilih "waktu lokal" dalam menu Hardware Clock. Kemudian, Anda akan diminta untuk memasukkan nama host, isikanlah dengan nama yang Anda inginkan, misalnya Suse.
Setelah itu masukkan nama domain (opsional). Pilih "hanya loopback" jika komputer Anda tidak terhubung ke jaringan, dan tekan Enter. Lalu akan muncul pilihan untuk mengisi password. Jika Anda tidak ingin mengisi password apa pun, tekan saja Enter dua kali.
Berikutnya akan tampil pertanyaan dalam bahasa Jerman; pilih saja "Nein" dan "Weiter" untuk menjawabnya. Setelah itu ketikkan root saat diminta memasukkan username login, dan tekan Enter dan Enter lagi saat ditanya password. Akan tampil prompt linux dengan simbol #. Sampai tahap ini, Anda telah berhasil menginstall Linux.
Mengkonfigurasi X Window
Kini cobalah mengkonfigurasi X Window dengan cara mengetikkan XF86Setup (case sensitive), dan menekan Enter. Sebuah tampilan konfigurasi lalu akan muncul pada layar Anda. Atur setting mouse, kartu VGA dan monitor berdasarkan catatan yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu pilih Done. Program setup kemudian akan mencoba menjalankan X Window berdasarkan setting Anda.Jika semuanya beres akan muncul tampilan pada layar dengan simbol X di tengah layar. Lalu muncul tampilan untuk menyimpan konfigurasi X Window yang telah dibuat. Simpanlah konfigurasi tersebut untuk mengakhiri proses instalasi.
Untuk mulai menjalankan X Window, ketikkan startx (atau xinit), dan tekan Enter. Anda akan melihat K Desktop Environment sebagai aplikasi default dari SuSE 6.1. Untuk keluar dari KDE, Anda bisa menekan tombol Ctrl-Alt-Backspace bersamaan, atau menekan tombol K, dan memilih Logout. Anda akan kembali berada pada modus teks.
Untuk melakukan restart, ketikkan reboot (atau shutdown -r now) dan tekan Enter; sedangkan untuk mematikan komputer, Anda bisa mengetikkan halt (atau shutdown -h now), dan menekan Enter. Yang harus diingat, ketikkanlah selalu perintah halt sebelum menekan tombol power komputer untuk mencegah rusaknya file system Linux.
Untuk mulai menjalankan X Window, ketikkan startx (atau xinit), dan tekan Enter. Anda akan melihat K Desktop Environment sebagai aplikasi default dari SuSE 6.1. Untuk keluar dari KDE, Anda bisa menekan tombol Ctrl-Alt-Backspace bersamaan, atau menekan tombol K, dan memilih Logout. Anda akan kembali berada pada modus teks.
Untuk melakukan restart, ketikkan reboot (atau shutdown -r now) dan tekan Enter; sedangkan untuk mematikan komputer, Anda bisa mengetikkan halt (atau shutdown -h now), dan menekan Enter. Yang harus diingat, ketikkanlah selalu perintah halt sebelum menekan tombol power komputer untuk mencegah rusaknya file system Linux.
Itulah langkah-langkah singkat untuk menginstal Linux SUSE 6.3. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang disediakan oleh SUSE atau panduan instalasi resmi untuk hasil yang optimal.
Bash Command Linux Suse
Bash adalah penerjemah perintah yang kompatibel dengan sh yang mengeksekusi perintah yang dibaca dari input standar atau dari file. Bash menggabungkan fitur yang berguna dari Korn dan C shell (ksh dan csh). Bash dimaksudkan untuk menjadi implementasi yang sesuai dari spesifikasi IEEE Posix Shell and Tools (IEEE Working Group 1003.2).
Berikut ini adalah bentuk Bash Command pada Linux Suse :
clear = Perintah ini sama seperti cls pada MS-DOS yaitu untuk membersihkan layar.
pwd: Digunakan untuk menampilkan direktori kerja saat ini (path lengkap dari direktori saat ini).
cd
Perintah ini tidak berbeda dengan perintah di MS-DOS yaitu untuk berpindah ke direktori lain dalam sistem. Satu hal yang berbeda adalah penggunaan backslash ( \ ) pada MS-DOS harus diganti dengan slash ( / ) pada Linux.
Perintah ini tidak berbeda dengan perintah di MS-DOS yaitu untuk berpindah ke direktori lain dalam sistem. Satu hal yang berbeda adalah penggunaan backslash ( \ ) pada MS-DOS harus diganti dengan slash ( / ) pada Linux.
Contohnya adalah :
cd windows\system [pada windows]
cd /home/agung [pada linux]
Lanjut :
rm = Perintah ini sama seperti perintah del pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus sebuah atau beberapa buah file sekaligus.
-t vfat berarti partisi yang ingin anda akses memiliki filesystem Fat32
-rw anda memperbolehkan super user untuk melakukan read/write data pada user terebut.
/dev/hda1 adalah letak drive dan partisi anda.
/mnt/windows adalah direktori yang anda buat sebagai mounting point.
cd windows\system [pada windows]
cd /home/agung [pada linux]
Lanjut :
cat: Digunakan untuk menampilkan isi file teks.
Contoh: cat file.txt
grep: Digunakan untuk mencari pola tertentu dalam file teks.
Contoh: grep "pattern" file.txt
cp = Perintah ini sama seperti perintah copy pada MS-DOS. Yaitu untuk menyalin file dari satu tempat ke tempat lain.
Contoh: cp file.txt /path/to/destination (untuk menyalin file) atau cp -r directory /path/to/destination (untuk menyalin direktori)
rm = Perintah ini sama seperti perintah del pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus sebuah atau beberapa buah file sekaligus.
Contoh: rm file.txt (untuk menghapus file) atau rm -r directory (untuk menghapus direktori)
rmdir = Perintah ini sama seperti perintah deltree pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus direktori kosong.
mv = Perintah ini sama seperti perintah move pada MS-DOS. Yaitu untuk memindahkan sebuah file dari satu tempat ke tempat lain.
Contoh: mv file.txt /path/to/destination (untuk memindahkan file) atau mv old_name new_name (untuk mengubah nama file/direktori)
mkdir
Perintah ini tidak berbeda dengan perintah mkdir pada MS-DOS. Yaitu untuk membuat direktori.
Pada lingkungan linux ada beberapa perintah yang sering digunakan juga, namun tidak ada pada lingkungan MS-DOS.
Perintah ini tidak berbeda dengan perintah mkdir pada MS-DOS. Yaitu untuk membuat direktori.
Pada lingkungan linux ada beberapa perintah yang sering digunakan juga, namun tidak ada pada lingkungan MS-DOS.
Contoh: mkdir directory_name
chmod: Digunakan untuk mengubah izin (permissions) file atau direktori.
Contoh: chmod 755 file.txt (mengatur izin file)
chown: Digunakan untuk mengubah kepemilikan file atau direktori.
Contoh: chown user:group file.txt (mengubah kepemilikan file)
su
Perintah ini adalah perintah untuk berganti user menjadi Super User, yaitu user level Admin pada sistem Linux. Anda akan sering menggunakan perintah ini ketika ingin menginstall suatu program di linux dengan command line atau sekedar melakukan setting konfigurasi.
Perintah ini adalah perintah untuk berganti user menjadi Super User, yaitu user level Admin pada sistem Linux. Anda akan sering menggunakan perintah ini ketika ingin menginstall suatu program di linux dengan command line atau sekedar melakukan setting konfigurasi.
sudo: Digunakan untuk menjalankan perintah dengan hak akses superuser (root).
Contoh: sudo command
wget: Digunakan untuk mengunduh file dari Internet.
Contoh: wget url_file
mount
Perintah yang satu ini pasti sangat asing bagi pengguna MS-DOS. Pada lingkungan MS-DOS dan Windows, sebuah drive/partisi dikenali dengan drive letter [Misalkan drive A untuk disket, drive C untuk Harddisk 1, drive D untuk cdrom, dan seterusnya] , namun pada lingkungan Linux, sebuah drive dikenali sebagai sebuah file.
Perintah yang satu ini pasti sangat asing bagi pengguna MS-DOS. Pada lingkungan MS-DOS dan Windows, sebuah drive/partisi dikenali dengan drive letter [Misalkan drive A untuk disket, drive C untuk Harddisk 1, drive D untuk cdrom, dan seterusnya] , namun pada lingkungan Linux, sebuah drive dikenali sebagai sebuah file.
Misalkan saja Hardisk 1 partisi 1 dikenali sebagai file pada direktori /dev/hda1 .
Lalu untuk mengakses drive tersebut, kita perlu melakukan mounting point file /dev/hda1 pada sebuah direktori yang telah kita buat. Contoh perintah untuk melakukan mounting adalah seperti berikut :
mount -t vfat -rw /dev/hda1 /mnt/windows
mount -t vfat -rw /dev/hda1 /mnt/windows
Berikut penjelasan perintah tersebut :
-t vfat berarti partisi yang ingin anda akses memiliki filesystem Fat32
-rw anda memperbolehkan super user untuk melakukan read/write data pada user terebut.
/dev/hda1 adalah letak drive dan partisi anda.
/mnt/windows adalah direktori yang anda buat sebagai mounting point.
Lalu perintah ini berpasangan dengan perintah :
umount
Perintah ini berguna untuk menonaktifkan partisi dan drive yang terpasang pada sistem. Apabila drive dan partisi /dev/hda1 telah dalam kondisi mount pada direktori /mnt/windows, maka untuk menonaktifkannya cukup ketik perintah berikut : umount /mnt/windows
Perintah ini berguna untuk menonaktifkan partisi dan drive yang terpasang pada sistem. Apabila drive dan partisi /dev/hda1 telah dalam kondisi mount pada direktori /mnt/windows, maka untuk menonaktifkannya cukup ketik perintah berikut : umount /mnt/windows
Perintah lainnya yang akan sering anda gunakan, terutama saat ingin menginstall program via command prompt di Linux adalah :
tar -xvzf namafile.tar.gz
Perintah ini akan berguna untuk mengektrak file dengan ekstensi tar.gz pada sebuah folder. Program-program linux banyak yang dipaket dan dikompress menggunakan paket kompresi tar.gz.
rpm -ivh namafile.rpm
Perintah ini berguna untuk menginstall program yang dipaket dalam file berekstensi .rpm. RPM adalah paket kompresi dari Redhat yang memudahkan dalam instalasi program.
Untuk meng-uninstall program dapat menggunakan perintah berikut :
rpm -e namaprogram-versiprogram
rpm -e namaprogram-versiprogram
Perintah lainnya yang mungkin sering digunakan adalah :
shutdown -r now [untuk restart]
shutdown -h now [untuk shutdown]
shutdown -r now [untuk restart]
shutdown -h now [untuk shutdown]
Anda tidak usah takut untuk melakukan eksperimen, bermain, dan mencoba sendiri. Anda dapat mendapatkan bantuan dengan mengetikkan pada prompt ( $ untuk prompt standar (user biasa), # untuk prompt root )
$ help
(ini akan menampilkan informasi tentang bash ), atau jika Anda ingin
mendapatkan info tentang perintah tertentu ketikkan :
(ini akan menampilkan informasi tentang bash ), atau jika Anda ingin
mendapatkan info tentang perintah tertentu ketikkan :
$ man command
yang mana jika Anda menginstall man pages, akan meminta manual pages
yang berhubungan dengan perintah tsb. silakan coba:
$ apropos command
$ whatis command
dan tekan ‘q’ untuk keluar.
yang mana jika Anda menginstall man pages, akan meminta manual pages
yang berhubungan dengan perintah tsb. silakan coba:
$ apropos command
$ whatis command
dan tekan ‘q’ untuk keluar.
Perintah-perintah di atas merupakan beberapa contoh dasar perintah Bash yang dapat digunakan di Linux SUSE. Terdapat banyak perintah lainnya yang tersedia tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaan. Anda juga dapat melihat dokumentasi resmi atau menggunakan perintah man untuk mendapatkan informasi lebih rinci tentang setiap perintah tersebut.
Posting Komentar untuk "Linux Suse: Contoh Lengkap Bash Command Suse"