IP Address: Perbedaan IPv4 dan IPv6
gambar perbedaan IPv4 dan IPv6
Pendahuluan
WEB TKJ - IPv4 (Internet Protocol versi 4) dan IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah dua versi protokol yang digunakan untuk mengalokasikan alamat IP (Internet Protocol) pada jaringan komputer. Tipe IPv4 dan IPv6 memiliki perbedaan baik dari segi format prefix maupun format alamat.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kesadaran tentang kehabisan alamat IPv4 dan perlunya beralih ke IPv6. Banyak organisasi dan negara telah memulai migrasi ke IPv6, tetapi masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan adopsi IPv6 secara global.
Dalam menghadapi masa depan yang semakin terhubung dan bergantung pada jaringan komputer, peralihan dari IPv4 ke IPv6 menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa ada cukup alamat IP yang tersedia dan keberlanjutan internet secara keseluruhan.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks].
Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut: 3FFE:2900:D005:F28B::/64
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Jumlah Alamat yang Tersedia
IPv4
IPv4 memiliki panjang 32-bit dan dapat mencapai sekitar 4,294,967,296 alamat. Namun, karena adanya limitasi dan penggunaan yang tidak efisien, jumlah alamat yang benar-benar tersedia jauh lebih sedikit. Ini menyebabkan kehabisan alamat IPv4 di seluruh dunia.
IPv6
IPv6 memiliki panjang 128-bit, yang memungkinkannya memiliki jumlah alamat yang sangat besar, yaitu sekitar 3,4 x 10^38 alamat. Hal ini dirancang untuk mengatasi keterbatasan IPv4 dan menyediakan ruang alamat yang cukup besar untuk masa depan.
IPv6 juga memperkenalkan beberapa fitur baru, seperti tipe alamat yang berbeda, pengaturan otomatis alamat (stateless address configuration), dan kemampuan routing yang lebih efisien.
Namun, meskipun banyak keunggulannya, implementasi IPv6 masih terbatas. Banyak jaringan dan perangkat masih menggunakan IPv4. Pergeseran menuju IPv6 memerlukan adopsi yang luas dan koordinasi antara penyedia layanan internet, operator jaringan, dan produsen perangkat.
Kesimpulan
IPv6 merupakan solusi yang dirancang untuk mengatasi keterbatasan alamat IPv4 dan memenuhi kebutuhan alamat IP yang semakin meningkat. Meskipun implementasinya masih terbatas, peralihan ke IPv6 menjadi langkah yang penting untuk memastikan kelangsungan internet di masa depan.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Posting Komentar untuk "IP Address: Perbedaan IPv4 dan IPv6"